Sebelum mempelajari "grammar"-nya bahasa python, kamu harus memahami tipe-tipe data pada python terlebih dahulu. Tipe data ini berguna untuk mengelompokkan berbagai data berbeda. Tanpa kamu sadari, kamu juga telah memanfaatkan konsep tipe data ini. Contoh, 1
termasuk ke tipe angka, dan karena 1
itu angka, maka data 1
bisa dilakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Akan tetapi, hal ini sama sekali berbeda dengan data bertipe "kata". Kamu tidak bisa menjumlahkan suatu kata dengan kata lain. Contohnya, kamu tidak bisa menjumlahkan kata halo
dengan kata hai
. Karena itu, kita perlu membedakan tiap data berdasarkan kelompok angka
atau kata
.
Seperti halnya kita, komputer juga perlu membedakan data mana yang merupakan angka
dan data mana yang merupakan kata
. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan. Pada kebanyakan bahasa pemrograman, angka ini disebut sebagai numbers
dan kata/kalimat/huruf disebut dengan string
(ini akan saya jelaskan lebih lanjut nanti).
Untuk membedakan string dengan tipe data lain, maka string dibatasi oleh tanda kutip " "
. Jadi, semua hal yang ada di dalam tanda kutip akan diperlakukan sebagai string. 1
merupakan numbers, tetapi "1"
merupakan string, karena dibatasi oleh tanda kutip. Karena itu, 1+1=2
, tetapi "1"+"1"="11"
.
Operasi Data
Penjumlahan
Seperti contoh saya sebelumnya, masing-masing tipe data diperlakukan secara berbeda. Misalnya jika 2 data bertipe numbers dilakukan operasi penjumlahan, maka hasilnya andalah penjumlahan dari data tersebut. Contohnya data 1
dijumlahkan dengan data 2
, maka hasilnya adalah 3
. Jadi jika dua data bertipe numbers dijumlahkan, hasilnya adalah penjumlahan dari data tersebut. Itu adalah aturan penjumlahan untuk tipe numbers.
print(2+3)
# ini akan menghasilkan angka 5
Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku ke penjumlahan string. Jika kita mencoba menjumlahkan 2 buah string, maka yang terjadi bukanlah penjumlahan, melainkan penggabungan yang istilah kerennya yaitu concatenation. Misal "hello"
dijumlahkan dengan string "world"
akan menghasilkan "helloworld"
.
print("hello"+"world")
# ini akan menghasilkan "helloworld"
Pengurangan
Data bertipe string tidak dapat dilakukan operasi pengurangan, sedangkan data bertipe numbers dapat melakukannya.
print(5-3)
# ini akan menghasilkan angka 2
Perkalian
Untuk perkalian, kita tidak menggunakan simbol silang ×
, tetapi menggunakan simbol bintang *
Contoh :
print(5*2)
# ini akan menghasilkan angka 10
Pembagian
Untuk pembagian, kita menggunakan simbol garis miring /
.
Contoh :
print(10/2)
# ini akan menghasilkan angka 5
Pembagian Dengan Pembulatan
Jika kamu ingin hasil pembagian yang jawabannya telah dibulatkan (dibulatkan ke bawah), kamu dapat melakukannya dengan simbol //
.
contoh :
print(6//5)
# ini akan menghasilkan angka 1
Perpangkatan
Untuk menghitung pangkat, kita menggunakan simbol **
. Misal, jika kita ingin menghitung 5⁶, maka kode nya adalah 5**6
.
Sisa Bagi (Modulus)
Untuk menghitung modulus, kita menggunakan simbol %
. Misal, karena sisa pembagian angka 9 oleh 5 adalah 4, maka 9%5
akan menghasilkan 4.
Berikut adalah tabel operasi-operasi yang bisa dilakukan python :
Simbol | Operasi | Contoh | Hasil | level Presedensi |
** | perpangkatan | 2**3 | 8 | 1 |
% | Modulus(sisa bagi) | 7%2 | 1 | 2 |
// | pembagian yang menghasilkan bilangan bulat (pembulatan ke bawah) | 10//4 | 2 | 2 |
/ | pembagian | 10/4 | 2.5 | 2 |
* | perkalian | 2*7 | 14 | 2 |
- | pengurangan | 2-7 | -5 | 3 |
+ | penjumlahan | 2+7 | 9 | 3 |
Pada tabel di atas kamu melihat level presedensi. Level presedensi menunjukkan prioritas operasi tersebut dalam sebuah perhitungan. Level presedensi yang lebih tinggi menunjukkan bahwa operasi tersebut akan didahulukan perhitungannya daripada operasi lain. Di sekolah, kamu mungkin mengenal istilah kabataku (kali, bagi, tambah, kurang), dimana kali dan bagi berada di level presedensi di atas tambah dan kurang.
Hah, sepertinya kamu sudah belajar banyak hal hari ini. Untuk sekarang, cukup segini saja. Selanjutnya kita akan membahas fungsi print()
.